Setelah menyelesaikan Pendakian gua di Gunung Tambora gua melanjutkan perjalanan menuju Flores melalui jalur darat dari basecamp Gunung Tambora dengan menggunakan mobil carteran. Btw siapa sangka binatang kaya Komodo masuk 7 keajaiban dunia, katanya Komodo itu merupakan satu - satunya jenis dinosaurus yang tersisa di muka bumi ini. Kalo gua sih gak terlalu percaya, wong bentuknya mirip sama biawak, gua sih nganggepnya itu jenis lain dari biawak aja, kalo di umpamakan, sama aja kaya ayam kampung sama ayam negeri, sama - sama ayam kan? cuma beda jenisnya aja. btw ini merupakan buah pemikiran tolol gua aja, gak usah dipercaya.
Day 1
Rabu, 18 Mei 2016
(Pelabuhan Sape, pukul 03.00 WITA)
Setelah menempuh perjalanan darat kurang lebih 5 jam dari Sumbawa Barat, akhirnya gua tiba diujung Sumbawa Timur, tepatnya di Pelabuhan Penyebrangan Sape. Ya pelabuhan ini yang menjadi akses gua untuk menuju Labuan Bajo di Flores. Berhubung kapal Ferry yang akan membawa gua ke Labuan Bajo berangkatnya jam 9 pagi, gua berempat pun memutuskan untuk menyewa sebuah losmen untuk sekedar merebahkan badan yang tak jauh dari pelabuhan.
(Pelabuhan Sape, pukul 10.00 WITA)
Meninggalkan Pelabuhan Sape |
Gua berempat memilih spot dilantai 2 kapal ferry ini dan duduk di pinggir - pinggir kapal, karena didalam udah gak dapet tempat duduk. dengan bermodal matras gua berempat pun goler - goleran gajelas sampai akhirnya tertidur pulas. Gak lama gua kebangun karena sesek napas, gataunya gua ber-empat duduk dibawah knalpot Ferry, kampret! tapi ya karena anginya lumayan kenceng jadi bodo amat deh sama bau asep, karena udah gak dapet spot duduk lagi cuy, sekalinya ada juga dibawah teriknya matahari.
Suasana Kapal Ferry |
Labuan Bajo |
Penginapan 35 rb |
Makan Seafood |
Day 2
Kamis, 19 Mei 2016
(Labuan Bajo, pukul 07.00 WITA)
Gua udah di pinggir pelabuhan, Mas Bram menggiring (ceilah sapi kali digiring) gua ber-empat ke kapal yang akan membawa kita berlayar selama 3 hari, dan ternyata diluar ekspetasi gua cuy kapalnya! gua kira gua bakal naik perahu getek yang kacrut, gataunya gua naik kapal yang cukup besar dan bagus ditambah juga kapal ini cuma diisi gua berempat doang cuuyyss! eh gak deng ber 6, ditambah Mas Bram, kapten kapal dan ABK.
Gak pake lama gua pun segera berangkat menuju destinasi pertama gua, yaitu Pulau Rinca, salah satu pulau yang dihuni oleh para Komodo scumbag. 10 menit pertama gua masih excited banget sama perjalan di kapal, 10 menit kedua bertanaya - tanya dalam hati kapan sampenya, 10 menit ketiga gua pun tidur.zzz
(Pulau Rinca, pukul 11.00 WITA)
Sekitar 1.5 jam berlayar, gua pun sampe di dermaga Pulau Rinca, di dermaga yang bernama Loh Buaya ini udah banyak turis - turis asing yang gua juga gak tau mereka lagi ngapain, keberadaan bule dimari cukup membuat mata gua segar, karena lu tau sendiri lah cuyyss, tumpeh - tumpeh perabotan lenongnya!haha
Apalagi si Abel yang punya muka bokep ini senyum - senyum aja sambil bisik - bisik ke gua " hot chick pak" gua bales aja "big tits cuys" Abel bales "public pick up coy" gua bales lagi "blonde girl get fuck by rinca island" ujung - ujungnya gua berdua malah lomba bikin judul pilem bokep,HAHAHA tolol!
Dermaga Pulau Rinca |
Oke cuy jadi di Rinca Island (lah jadi sok kebulean gini gua) itu terdapat banyak Komodo, dan gak cuma Komodo aja, disini ada kerbau, Kera, dan lain - lain, binatang itu menjadi santapan para Komodo - Komodo scumbag dipulau ini.
Disini gua ditemani oleh satu ranger bernama Bang Boni, ranger yang berwajah garang ini dengan sabar menjawab pertanyaan - pertanyaan yang diajukan oleh kami ber-empat.
Lapor dulu sebelum trekking |
Disini gua ditemani oleh satu ranger bernama Bang Boni, ranger yang berwajah garang ini dengan sabar menjawab pertanyaan - pertanyaan yang diajukan oleh kami ber-empat.
Untuk menikmati Komodo di Pulau Rinca, kita bisa memilih 3 jalur trekking, *kalo gak salah. yang pertama Short, kedua Medium, ketiga Long (gua ngasal) ya kurang lebih begitulah, dan gua memilih trekking yang medium untuk mencari Komodo.
Fyi gua mengira ngeliat komodo itu kaya di Ragunan tinggal dateng ke kandangnya terus udah liatin dah tuh Komodo kampret. gak taunya dimari ya Komodonya ada diseluruh pulau, jadi kita harus cari dimana itu Komodo-nya, dan ternyata siang hari itu waktunya Komodo ngumpet di sarangnya brow, karena dia kaga kuat udara panas.
Waktu yang cocok untuk melihat komodo dialam liar itu pagi hari menurut Bang Boni. yah gua sedikit kecewa karena gabisa liat Komodo tapi yaudah lah udah nanggung.
Komodo Scumbag |
Waktu yang cocok untuk melihat komodo dialam liar itu pagi hari menurut Bang Boni. yah gua sedikit kecewa karena gabisa liat Komodo tapi yaudah lah udah nanggung.
Gak seberapa meter gua Jalan gua udah ngeliat segerombol Komodo scumbag lagi gegoloeran dibawah rumah panggung, lah kampret kataya susah nemuin Komodo, ini baru jalan bentar udah nemu!. Gak taunya rumah paggung itu adalah dapur para ranger cuy, nah karena indra penciuman Komodo scumbag ini sangat tajam jadi mereka pada kesini berharap dikasih makanan, cuma cuy sama ranger - ranger disini para Komodo scumbag itu gak dikasih makan sama sekali.
Pokoknya seluruh binatang yang ada di sini itu gak ada yang dirawat dan di kembang biakan manusia, dibiarin liar gitu aja. Oleh karena masih liar dan alami tanpa campur tangan manusia inilah Komodo dinobatkan sebagai 7 Keajaiban Dunia. oooooh getooooh! iye gua juga baru tau dimari cuys.
Pokoknya seluruh binatang yang ada di sini itu gak ada yang dirawat dan di kembang biakan manusia, dibiarin liar gitu aja. Oleh karena masih liar dan alami tanpa campur tangan manusia inilah Komodo dinobatkan sebagai 7 Keajaiban Dunia. oooooh getooooh! iye gua juga baru tau dimari cuys.
View Dermaga Loh Buaya dari puncak bukit |
Jalur trekkingnya cukup menantang nih bray, dari mulai hutan rindang tetiba jadi padang rumput dan bukit yang cukup terjal. Kaki gua yang masih pegel akibat turun dari Tambora pun terbata - bata menaiki bukit itu, Tetapi sesampainya di puncak Bukit itu pemandanganya sangat luar biasa, biasa di luar. cakepp beneeer!! pemandanganya tuh dermaga Loh Buaya cuma versi lebih luasnya. pokoknya cakep dah.
Gerbang Masuk Pulau Rinca |
(Pulau Tengah, pukul 14.00 WITA)
Diantara Pulau Rinca dan Pulau Padar terdapat satu pulau yang bernama Pulau Tengah, tempatnya bagus banget, pantainya Pink, Mas Bram bilang lebih Pink dari Pantai Pink dipulau Komodo, dan Pulau ini belum banyak orang tau, jadi masih bersih dan sepi banget brooo! untuk menuju kesini kapal gak bisa merapat kepantai, karena disekeliling pntai itu isinya terumbu karang.
Jadi dari agak ketengah laut kita udah harus berenang ke pantai ini, terumbu karangnya lumayan bagus kok, tapi yang bikin gua excited adalah pasir pantainya yang pink broooo, sumpah norak banget dah, dan pantainya bersihhhh banget dan sepi. usut punya usut disini masih ada Komodo, komodo yang kabur dari pulau komodo, uanjir pantes sepi, lah ada komodonya cuyyy!!
Pantai ini enak banget buat mager - mageran, bawaanya mau lama - lama disini, kalo perlu ngecamp deh cuy dimari! disini gua habiskan hanya untuk bersantai - santai sambil ngerokok dan mainan pasir. pokoknya mantaplah pantai di pulau tengah ini, cuma waspada aja takut ada komodo datang menyerang. Sekitar 1 Jam gua disini gua pun kembali ke kapal, ternyata berenang ketengah laut itu susah ya, karena ngelawan ombak.
Sesampainya di kapal Bang Joni udah menyiapkan hidangan cemilan beruba pisang goreng susu, wuidiihh mantap banget servicenya Bang Joni ini, gua ber-empat kaga bisa dibuat kelaperan. Oiya dikapal ini ada meja buat makan dan lain - lain, dan disaping meja ada termos buat nyeduh teh dan kopi flores. Gua ketagihan sama kopi flores sejak berlayar disini.
(Pulau padar, pukul 17.00 WITA)
Destinasi terakhir hari ini adalah Pulau Padar, disini gua akan menyaksikan Sunset dipuncak Bukit Padar, dan disinilah ketololan gua terjadi, dimana ketika kapal mulai merapat ke pantai gua gak pake ancang - ancang langsung lompat kepanta, alhasil lutut gua terkilir, dan damn sakit banget sumpah! saking sakitnya gua gabisa teriak.
Setelah agak enakan gua maksain untuk lanjut kepuncak Bukit Padar ini, treknya lumayan terjal, ya kalo lagi seger mah sampe atas paling 20 menitan sampe. dari Puncak padar ini gua bisa liat jajaran pulau purba yang terbentuk gak tau berapa ratus atau jutaan tahun lalu, bentuknya cakep banget kaya pulau buatan. rasa - rasanya anti klimaks gua di Tambora terbayar sama view disini.
Langit mulai gelap, gua pun turun dari bukit yang terjal ini, sesampainya diperahu ternyata kaki gua sudah membengkak luar binasa, gua pun meriang, oh man! gua terbayang akan penyesalan gua melompat dari kapal, bodoh tolol dan guoblok. hingga pada akhirnya usai makan malam gua diurutin sama Bang Joni, buset dah ini Bang Joni rajin banget, tanpa gua minta dia nawarin untuk ngurut. luar biasaa!
Malam ini gua tidur di kapal, ternyata dikapal ini gua udah disiapin matras tebal untuk tidur, matras ini bentuknya kaya kasur untuk satu orang. nyaman dah pokoknya. Bang kapten bergerak mengendarai kapal mencari laut yang tenang untuk menambatkan jangkar malam ini. Gua pun tertidur lelap karena badan gua meriang gegara dengkul kseleo.
Gua kebangun pagi ini karena suara mesin kapal yang cukup berisik, ketiga temen gua yang pemalas masih saja tertidur pulas, Bang Joni yang lagi menikmati rokok menanyakan kondisi kaki gua, gak lama dia mengambil handuk dan air panas kemudian mengompres lutut gua dengan handuk panas itu. Ternyata ngaruh juga, dengkul gua rada enakan dikit walau masih ngilu. Luar biasa Bang Joni servicenya.
Habis puas liatin Manta, gua pun bergerak meninggalkan Manta Point untuk menuju destinasi berikutnya yaitu Pulau Sembilan. Pulau Sembilan, dinamakan demikian karena pulau tersebut mempunyai bentuk seperti angka sembilan.
Uniknya Pulau ini, di dalam kolam tersebut terdapat puluhan Ubur - Ubur berwarna biru, ubur - ubur ini seakan - akan terkutuk karena terdampar didalam kolam ini dan tak bisa kemana - mana. Ubur - Ubur ini bisa dipegang cuy, karena bukan tipe Ubur - Ubur penyengat. Cuma megangnya gak usah lebay cuy, cukup elus - elus aja.
Awalnya gua pikir pulau Kanawa dan Kenawa itu sama, gak taunya beda bro, kalo Kenawa itu di Sumbawa sedangkan Kanawa itu Flores. Di Pulau Kanawa kita bisa melihat pemandangan sekitar pulau dengan trekking ke bukit Kanawa, berhubung siang itu panas banget dan kaki gua juga pincang, jadi gua pun cuma males - males dibawah pohon sambil menikmati pemandangan pantai. Oiya disini pantainya bagus untuk snorkeling, banyak terumbu karangnya.
Pulau Kanawa ini dikelola oleh orang Itali, gua gak tau sih dikelola atau dimiliki tepatnya, yang jelas disini serba mahal contohnya harga rokok dipukul rata menjadi 50rb sebungkus. Bahkan dulu untuk masuk kepulau ini pengunjung dikenakan biaya 150rb per-orang, namun setelah di demo para agen travel jadinya saat ini gratis, cukup isi buku tamu saja.
Pulau Kelor menjadi destinasi terakhir gua hari ini, yang juga merupakan destinasi terakhir gua selama berlayar di kepulauan Komodo. Pulau Kelor seperti pulau - pulau lainya juga memiliki bukit diatasnya, pemandangan dari atas pulau ini cukup indah untuk dinikmati, bukitnya lumayan terjal mungkin butuh waktu 30menit untuk mendakinya.
Bajo View tempatnya cukup unik, penginapanya itu berupa tenda - tenda ala - ala entah Itali atau Meksiko atau Indian atau apalah gua juga gak terlalu paham. Pokoknya disini bisa dijadikan alternatif penginapan murah yang cukup bersih dan unik, cukup merogoh kocek 100rb per orang 1 malamnya, oiya katanya disini juga tempat ngumpulnya para backpacker dari mulai lokal sampe asing.
Dibagian atas Bajo View yang merupakan lobby penginapan ini terdapat sebuah cafe, cafe yang menjual minuman dan makanan ala - ala Itali tapi mahal - mahal cuy,haha jus nanasnya enak banget cuma bro! oiya disini juga bisa buat santai - santai sambil menikmati view Labuan bajo dari ketinggian, karena Bajo View ini berada diatas bukit.
Sore hari gua berjalan - jalan disekitar Labuan Bajo untuk mencari makan malam dan membeli oleh - oleh, ternyata nyari makanan buat oleh - oleh itu susah, maksudnya sejauh gua berjalan dan masuk ke toko - toko gua gak nemu oleh - oleh khas Flores selain Kopi dan Kain tenun, jadinya ya gua cuma beli kedua benda itu aja. Menjelang malam gua pun menikmati sunset dari tepi pelabuhan dan kemudian dilanjutkan makan malam.
Setelah berpisah dengan Mas Bram, gua pun bergerak menuju Bandara Komodo, Bandara ini tidak terlalu jauh letaknya, untuk menuju Bandara kita bisa menggunakan ojek ataupun Angkot.
"panggilan terakhir untuk penumpang wings air tujuan Ende bla bla bla" gua yang seharusnya melanjutkan perjalan ke Ende untuk destinasi selanjutnya akhirnya hanya bisa ngedumel - dumel. Ya, gua memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan gua ke Ende karena kaki gua yang pincang ini,kampret pret kampret!!
Sedih banget padahal gua udah beli tiket segala macem, cuma namanya nasib mau dikata apa gua pun harus merelakan itu semua, untung tiket bisa di refund walau ga 100%. Gak lama kemudian panggilan bahwa gate penerbangan gua udah dibuka, gua pun segera berjalan menuju ke pesawat menuju Bali untuk transit dan kemudian dilanjutkan penerbangan ke Jakarta.
Gua pun tiba kembali di Jakarta, sedih liburan gua berakhir, jiwa gua maish tertinggal di Labuan Bajo, masih gak percaya gua udah di Jakarta, klise banget memang, tapi gimana dong bisar bisa liburan terus??
Bandara Soekarno Hatta malam itu ramai sekali, saking ramenya untuk menunggu taksi pun harus antri panjang, gua yang gak tahan berdiri karena kaki pincang akhirnya memutuskan naik Damri. Usai Berpisah dengan ketiga kawan gua, gua pun menaiki Damri.
Pantai Pulau Tengah |
Jadi dari agak ketengah laut kita udah harus berenang ke pantai ini, terumbu karangnya lumayan bagus kok, tapi yang bikin gua excited adalah pasir pantainya yang pink broooo, sumpah norak banget dah, dan pantainya bersihhhh banget dan sepi. usut punya usut disini masih ada Komodo, komodo yang kabur dari pulau komodo, uanjir pantes sepi, lah ada komodonya cuyyy!!
Main pasir di Pulau Tengah |
Praktek Tenaga Dalam |
Sesampainya di kapal Bang Joni udah menyiapkan hidangan cemilan beruba pisang goreng susu, wuidiihh mantap banget servicenya Bang Joni ini, gua ber-empat kaga bisa dibuat kelaperan. Oiya dikapal ini ada meja buat makan dan lain - lain, dan disaping meja ada termos buat nyeduh teh dan kopi flores. Gua ketagihan sama kopi flores sejak berlayar disini.
Beberapa menu makanan selama berlayar |
(Pulau padar, pukul 17.00 WITA)
Sunset di Pulau padar |
Destinasi terakhir hari ini adalah Pulau Padar, disini gua akan menyaksikan Sunset dipuncak Bukit Padar, dan disinilah ketololan gua terjadi, dimana ketika kapal mulai merapat ke pantai gua gak pake ancang - ancang langsung lompat kepanta, alhasil lutut gua terkilir, dan damn sakit banget sumpah! saking sakitnya gua gabisa teriak.
Setelah agak enakan gua maksain untuk lanjut kepuncak Bukit Padar ini, treknya lumayan terjal, ya kalo lagi seger mah sampe atas paling 20 menitan sampe. dari Puncak padar ini gua bisa liat jajaran pulau purba yang terbentuk gak tau berapa ratus atau jutaan tahun lalu, bentuknya cakep banget kaya pulau buatan. rasa - rasanya anti klimaks gua di Tambora terbayar sama view disini.
Padar oh Padar |
Bermalam di Kapal |
Day 3
Jum'at, 20 Mei 2016
(Ditengah Laut, pukul 05.00 WITA)
Sunrise di Atas Kapal |
Perahu ini sudah bergerak menuju destinasi berikutnya, yaitu Pulau Karang, Pulau Karang merupakan pulau yang isinya karang (yaiyalah) kaga deng ternyata yang dimaksud pulau karang adalah pulau yang muncul pada saat air laut surut aja. Dari kapal ini pemandangan sunrise cukup indah, gua pun sangat menikmati pemandangan sunrise pagi itu sambil menegguk segelas teh manis.
Ketiga temen gua satu per-satu mulai bangun dari tidur nyenyaknya, Bang Joni sudah menyiapkan sarapan pagi buat kami ber-empat, tidak diduga Bang Joni membuatkan kami sarapan pancake pisang dengan susu. wooow udah kaya dihotel aja ini cuyys!
(Pulau Karang pukul 08.00 WITA)
Di pulau yang kaga ada karangnya ini gua menghabiskan waktu lagi - lagi hanya untuk chillin, doing nothing, relaxing and smoking. Disni gua ngeliatin burung camar yang lagi terbang berburu ikan diatas permukaan air laut.
Gak lama kemudian gua melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, yaitu Manta Point, Merupakan spot dimana lu bisa melihat begitu banyak Ikan Pari Manta berenang di laut lepas.
Namun ternyata untuk melihat Manta dilaut lepas itu tidak semudah yang dipikir, cukup lama gua berputar - putar diatas laut mencari dimana Manta itu berada, fyi lautnya dangkal paling 6 meter dan airnya jernih jadi dari atas kapal kita bisa melihat kebawah laut.
Manta! Manta! Mas Bram tetiba teriak demikian, gak pake ba bi bu gua pun langsung nyebur kelaut, dan tololnya gua lupa pake google jadi mata gua pedih, tolol! gua segera mengejar Manta tersebut mencoba untuk memotretnya, jepret! satu jepretan berhasil!
Gak lama kemudian dari arah belakang gua, berenang seekor Manta yang gede banget bro! berenang seakan - akan kearah gua, anjrit gua panik, abel udah kepanikan, gua sama Eko ketakjuban( bahasa apalagi ini) melihat manta segede gitu berenang diatas kita, dan sialnya batre kamera gua habis :( jadi gak kepotret, padahal gua deket banget sama Manta itu.huhuhu
(Pulau Sembilan pukul 11.00 WITA)
Pulau Sembilan |
Menurut gua pulau ini yang harusnya dinamain pulau karang, karena isinya karang semua brow! serius beneran karang yang terdampar ditengah laut dan membentuk angka sembilan, ditengah pulau karang ini terdapat sebuah kolam, tentu kolam alami yang terbentuk oleh aktivitas alam.
Penghuni Pulau Sembilan |
Didalam Pulau ini terdapat semacam kehidupan laut Amazon (amazon kok laut), banyak rumput laut dan alang - alang kampret lainya, serem deh kalo kebawah situ, kaya didunia lain cuy. Sekiranya cukup puas bermain dengan ubur - ubur gua pun melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Sesampainya dikapal, lagi - lagi Bang Joni menyiapkan Gorengan pisang susu buat kami santap. sedap!
(Pulau Kanawa pukul 14.00 WITA)
Pulau Kanawa |
Kanawa Resort |
Pulau Kanawa ini dikelola oleh orang Itali, gua gak tau sih dikelola atau dimiliki tepatnya, yang jelas disini serba mahal contohnya harga rokok dipukul rata menjadi 50rb sebungkus. Bahkan dulu untuk masuk kepulau ini pengunjung dikenakan biaya 150rb per-orang, namun setelah di demo para agen travel jadinya saat ini gratis, cukup isi buku tamu saja.
Bawah Laut Pulau Kanawa |
(Pulau Kelor pukul 17.00 WITA)
Sunset di Pulau Kelor |
Selain bukit, pantai di Pulau Kelor juga cukup indah, terumbu karang dan kehidupan lautnya gak kalah dengan pulau - pulau lainya, ikanya cukup galak - galak, gua aja sering benget digigitin tuh ikan kampret.
Oiya buat yang suka ikan Nemo, disini cukup banyak loh ikan Nemo-nya. Pulau Kelor menurut gua merupakan pulau yang cocok untuk menikmati sunset, terlebih dari puncaknya, sayangnya karena kaki gua yang pincang gua gabisa menikmati keindahan dari atas bukit sana,huhu
Oiya buat yang suka ikan Nemo, disini cukup banyak loh ikan Nemo-nya. Pulau Kelor menurut gua merupakan pulau yang cocok untuk menikmati sunset, terlebih dari puncaknya, sayangnya karena kaki gua yang pincang gua gabisa menikmati keindahan dari atas bukit sana,huhu
Day 4
Sabtu, 21 Mei 2016
(Pulau Kelor pukul 07.00 WITA)
Pagi ini gua menghabiskan waktu untuk bersantai - santai di pantai, nikmatin panas matahari pagi sambil tidur - tiduran, terkadang kalo gua udah mulai bosen gua nyebur ke laut untuk snorkeling, dan ternyata gua baru sadar kalo gua lebih suka leha - leha di pantai dibanding snorkeling, karena snorkeling itu cukup melelahkan bro.
Makan pagi sudah disiapkan sama Bang Joni, usai makan pagi gua bergerak meninggalkan Pulau Kelor untuk kembali ke Pelabuhan Labuan Bajo.
(Labuan Bajo pukul 11.00 WITA)
Gua pun tiba di Labuan Bajo lagi, setelah berpisah dengan Bang Kapten dan Bang Joni, gua bertiga dianterin Mas Bram ke penginapan yang direkomendasikan temen gua, namanya Bajo View. Untuk menuju ke Bajo View sebenernya deket dari Pelabuhan dan bisa jalan kaki, cuma karena gua pada mager akhirnya naik angkot karena jalanan-nya tanjakan.
View dari Bajo View |
Penginapan Bajo View |
Sunset di Labuan Bajo |
Dibagian atas Bajo View yang merupakan lobby penginapan ini terdapat sebuah cafe, cafe yang menjual minuman dan makanan ala - ala Itali tapi mahal - mahal cuy,haha jus nanasnya enak banget cuma bro! oiya disini juga bisa buat santai - santai sambil menikmati view Labuan bajo dari ketinggian, karena Bajo View ini berada diatas bukit.
Belanja Kain Tenun |
Sore hari gua berjalan - jalan disekitar Labuan Bajo untuk mencari makan malam dan membeli oleh - oleh, ternyata nyari makanan buat oleh - oleh itu susah, maksudnya sejauh gua berjalan dan masuk ke toko - toko gua gak nemu oleh - oleh khas Flores selain Kopi dan Kain tenun, jadinya ya gua cuma beli kedua benda itu aja. Menjelang malam gua pun menikmati sunset dari tepi pelabuhan dan kemudian dilanjutkan makan malam.
Day 5
Minggu, 22 Mei 2016
(Bandara Komodo -Labuan Bajo pukul 13.00 WITA)
Setelah berpisah dengan Mas Bram, gua pun bergerak menuju Bandara Komodo, Bandara ini tidak terlalu jauh letaknya, untuk menuju Bandara kita bisa menggunakan ojek ataupun Angkot.
"panggilan terakhir untuk penumpang wings air tujuan Ende bla bla bla" gua yang seharusnya melanjutkan perjalan ke Ende untuk destinasi selanjutnya akhirnya hanya bisa ngedumel - dumel. Ya, gua memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan gua ke Ende karena kaki gua yang pincang ini,kampret pret kampret!!
Sedih banget padahal gua udah beli tiket segala macem, cuma namanya nasib mau dikata apa gua pun harus merelakan itu semua, untung tiket bisa di refund walau ga 100%. Gak lama kemudian panggilan bahwa gate penerbangan gua udah dibuka, gua pun segera berjalan menuju ke pesawat menuju Bali untuk transit dan kemudian dilanjutkan penerbangan ke Jakarta.
(Bandara Soekarno Hatta - Jakarta pukul 20.30 WITA)
Bandara Soekarno Hatta malam itu ramai sekali, saking ramenya untuk menunggu taksi pun harus antri panjang, gua yang gak tahan berdiri karena kaki pincang akhirnya memutuskan naik Damri. Usai Berpisah dengan ketiga kawan gua, gua pun menaiki Damri.
"End of Journey"
Perincian Biaya (sewaktu - waktu bisa berubah):
Ferry Sape - Labuan Bajo :Rp. 60.000
Penginapan Omah :Rp. 35.000
Living on Boat 3d2n (all in) :Rp. 1.500.000
Bajo View :Rp. 100.000
Tiket Pesawat Labuan Bajo - Jakarta :Rp. 1.700.000